Bimillah..
Saya tulis ini dengan menyebut nama Allah
Begini :
Ada suatu kasus seorang laki-laki menanti untuk dapat menikahi seorang perempuan, namun si perempuan tidak ingin memberinya harapan karena khawatir hanya mengecewakan karena ia yakin segalanya atas kehendak Allah.
Si perempuan itu kemudian memberikan catatannya seperti ini sebagai perwakilan isi hatinya:
fyi : perempuan itu bukan saya.
***
Mengapa aku tidak mau memberimu harapan dan selalu bilang "Berharaplah kepada Allah maka kamu tidak akan kecewa, jangan berharap kepada manusia"
Karena, jika kamu berharap kepada aku lalu sebagiamanapun aku memberikan harapan berupa motivasi-motivasi yang membuat semangatmu bertambah lalu jika Allah tidak mentakdirkan kita berjodoh ya mau bagaimana, bahkan itu akan terasa lebih menyesakan. Kenapa? Karena sudah terlalu berharap dan harapannya direspon pula, akhirnya merasa 'aman dan tinggi' maka ketika sudah tinggi kemudian dijatuhkan (dalam hal ini Allah tidak takdirkan berjodoh) maka itu akan terasa sakiiiit sekali. Ya, karena berharapnya sama manusia yang tidak bisa apa-apa tanpa kehendak Tuhannya.
Kalau mau memiliki dan menguasai hati seseorang dekati dulu sang pemilik hatinya yakni Tuhannya in syaa Allah itu akan lebih selamat.
Dan sekarang coba bayangkan, jika kamu hanya berharap kepada Allah, menyerahkan semuanya kepada Allah, bertawakkal hanya kepada-Nya dan selalu yakin bahwa pilihan-Nya adalah pasti yang terbaik. Maka apapun yang kamu dapatkan pasti tidak akan mengecewakanmu. Baik pada akhirnya kita akan berjodoh atau tidak berjodoh maka hal itu tidak akan mengecewakanmu. karena kamu yakin apa yang Allah beri adalah yang terbaik. Karena tidak ada yang dapat mencegah apa yang Allah beri dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Allah cegah.
Jika kita tidak ditakdirkan berjodoh dan memang dari awal sudah menjaga diri, tidak ada motivasi-motivasi atau harapan-harapan lainnya maka itu akan terasa lebih ringan in syaa Allah dan berlapang dalam menerimanya dan tidak akan terlalu mengecewakan in syaa Allah.
Dan jika memang berjodoh maka alangkah indahnya karena semua berjalan diatas ketergantungan terhadap-Nya dan diatas pengharapan kepada-Nya.
Satu hal yang aku hindari dari merespon harapan dengan cara memberikan motivasi-mootivasi atau semangat dalam penantian dan lain-lain adalah menghindari tipu daya syaiton, karena dikhawatirkan akan terlarut dalam chatting atau lebih jauh lagi sehingga terlanggarlah apa yang telah ditetapkan oleh Allah. karena hati perempuan juga mudah terfitnah. Sarana atau sebab-sebab kecil bisa jadi sumber penyakit dihati.
Maka aku tutup perlahan-lahan dan terus menjauhi hal-hal yang bisa merusak hati.
dalam penantian itu maka bedoalah :
Allahummala' qolbyy mahabbatan laka wa iqbalaan 'alayka wa haya an minka
ya Allah penuhi hatiku dengan kecintaan kepada-Mu dan palingkan (hatiku) kepada rasa cinta kepada-Mu saja, dan hidupkan hatiku dengan rasa cinta kepada-Mu
aamiin
Sungguh, hati perempuan itu lemah karena mereka sangat mengedepankan perasaannya.
Dan hanya Sang Pemilik yang bisa membolak-balikkannya
Dan hanya doa kunci satu-satunya.. mintalah kepada Pemilik hati Allahu Rabbul'aalamiin..
***
Bagi yang masih dalam masa penantian, sibukkanlah dengan ilmu. jangan sampai syaiton memperdaya dirimu dengan terlalu memikirkan jodoh sehingga dapat melalaikanmu dari ilmu-ilmu Allah. Masa mudamu jangan terus dihabiskan untuk memikirkan jodoh jodoh dan jodoh. Sesekali boleh namun jangan sampai membuatmu terlenakan dan lupa daratan. serahkan semua kepada Allah karena Allah lah yang memiliki wewenang untuk menyegerakan jodohmu atau tidak,
Wajib juga bagi kita meyakini bahwa apa yang Dia kehendaki pasti terjadi dan apabila Dia tidak menghendaki niscaya tidak akan terjadi.
Selesai. Alhamdulillah.