Jumat, 02 Januari 2015

Do'a Senjata Orang Mukmin [1]

Tabligh Akbar. 
Ustadz : Yazid bin Abdul Qadir Jawaz -hafidzhaullahu- 
Tema : Do'a dan Dzikir sebagai senjata orang mukmin dan ibadah yang paling dicintai oleh Allah 
Lokasi : Masjid Nurul Iman Kementrian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan 
Disandur dari buku Do'a dan Wirid ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawaz 

Seperti biasa Ustadz Yazid dalam muqaddimahnya sebelum menyampaikan suatu materi kajian, beliau selalu mengingatkan kita akan pentingnya bersyukur dan pentingnya menuntut ilmu syar'i, saya senang sekali menghadiri/mendengarkan ceramah beliau karena begitu tegas. kadang membuat hati merasa bergetar dengan ketegasannya itu, seperti tertampar dan tersadarkan. 

Beliau selalu menasihati kami akan pentingnya menuntut ilmu syari dan adab-adab dalam menuntut ilmu, kadang beliau secara tegas menegur langsung jamaah yang tertidur dan memfoto beliau saat kajian. namun sesekali beliau juga bercanda.. ya Allah rahmatilah beliau di dunia dan akhirat :') aku sangat menghormatinya walau beliau tidak pernah mengenalku.. 

Tulisan ini mungkin tidak sempurna karena keterbatasanku mencatat segala ilmu yang keluar dari lisan beliau, beliau berbicara cepat dan aku memiliki keterbatasan mencatat dengan pena dan kertasku, yaa kadang aku ketinggalan.. tapi yang sedikit ini semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian.. ini adalah hasil catatanku dikajian beliau dengan sedikit penambahan dariku agar lebih mudah dipahami. 

Dalam muqaddimahnya beliau menyampaikan bahwa menuntut ilmu itu nikmat dari Allah, hidayah dari Allah karena kita tidak mungkin mau datang kemajelis ilmu tanpa adanya hidayah dan taufik dari Allah. Orang yang menuntut ilmu syar'i akan masuk surga. beliau mewasiatkan kepada kami untuk selalu mencatat ilmu seperti perkataan ulama salaf 'ikatlah ilmu dengan mencatatnya', beliau menegaskan jangan tidur di majlis ilmu, ini bukan tempat untuk tidur, disini malaikat hadir menaungi kita dan malaikat mengepakan sayapnya untuk menaungi orang yang menuntut ilmu. Kemudian beliau menegaskan untuk kita bahwa kita wajib bersyukur kepada Allah dan usaha terus untuk selalu bersyukur. karenanya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Mu'adz bin Jabal

أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Aku wasiatkan padamu wahai Mu’adz. Janganlah engkau tinggalkan untuk berdo’a setiap dubur shalat (akhir shalat) : Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik. [Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir pada-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu].” (HR. Abu Daud no. 1522. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)
begitu muqaddimah beliau yang tentunya masih lebih panjang dari ini, namun hanya sebatas ini kemampuanku mencatatnya. kita masuk ke materi yah.. 
Do'a dan dzikir adalah ibadah kepada Allah yang paling mulia. 
Kata Ibnu Qayyim doa adalah meminta apa yang bermanfaat bagi orang yang berdoa dan meminta dihilangkan apa yang membahayakannya. 
Doa dalam Al-Quran bermakna ibadah, istighosah, panggilan, pujian. 
Doa dibagi menjadi dua macam yakni: 
  1. Doa ibadah 
  2. Doa masalah
Doa ibadah mencakup semua ibadah ketaatan mendekatkan diri kepada Allah. Contohnya shalat, puasa dan lain-lain. 
Doa masalah seperti yang dijelaskan Ibnu Qayyim diatas.
Dua-duanya saling terkandung dan berkaitan dan hal ini panjang dibahas oleh ulama. 
Sedangkan Dzikir adalah mengingat Allah.

KEUTAMAAN DOA 
Pertama, kita diperintahkan untuk berdo'a seperti yang di firmankan Allah dalam surat Al-Mu'min ayat 60 
"Dan Rabb-mu berfirman: 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah (berdo'a) kepada-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Al-Mu'min:60) 
dari ayat ini kita diperintahkan Allah untuk berdoa kepada Allah, bahkan kalau kita menyombongkan diri dan tidak mau berdoa kepada Allah, Allah akan memasukan kita kedalam Neraka Jahannam, nas alullah salaamatan wal afiyah.. 
Kedua, Allah berjanji mengabulkan doa orang yang berdoa. Seperti yang Allah tegaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 186 
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepada-mu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila dia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah; 186) 
Lihatlah dalam ayat tersebut Allah BERJANJI akan mengabulkan doa orang-orang yang memohon kepada-Nya, ingatlah sahabat bahwa janji Allah itu benar ;") dalam ayat ini juga Allah menegaskan agar kita selalu memenuhi segala perintah Allah ;") dan beriman kepada-Nya agar kita selalu berada dalam kebenaran dan tidak tersesat kawan :') 
Ketiga, doa adalah seutama-utama ibadah. Seperti yang disabdakan Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam :
"Doa adalah ibadah Rabb kalian berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya Aku akan memperkenankan untuk kalian." (QS. Al-Mu'min:60)[1]
Sebelumnya aku bingung, di Al-Quranku gak ada surat Al-Mu'min pas searching-searching cari tahu ternyata surat Al-Mu'min dan surat Ghafir sama yaa hehe ada di surat ke-40 dalam Al-Quran. 
Rasulullah juga bersabda "Seutama-utama ibadah adalah do'a" (HR Hakim, sahih) 
Tidak ada sesuatu yang paling mulia disisi Allah selain do'a maka kita jangan berhenti berdo'a. Allah paling senang jika hamba-Nya berdo'a dan Allah marah dan murka kepada orang yang tidak berdoa. 
Rasulullah juga bersabda "Do'a itu bermanfaat terhadap apa yang sudah menimpa atau yang belum menimpa. Oleh karena itu wahai sekalian hamba Allah, hendaklah kalian berdo'a."[2]
Beliau juga bersabda "Sesungguhnya Rabb kalian Yang Mahasuci lagi Mahatinggi itu Mahamalu lagi Mahamulia, Dia malu terhadap hamba-Nya jika dia mengangkat kedua tangannya kepadanya kepada-Nya untuk mengembalikan keduanya dalam keadaan kososng (tidak dikabulkan)" [3] 
Allah berjanji akan mengabulkan doa asal syarat-syaratnya dipenuhi, nanti akan di bahas. 
Nah sekarang, masalah pengabulan do'a.. Mungkin kamu sudah berdoa kepada Allah tapi belum dikabulkan, atau ada yang langsung dikabulkan? berikut penjelasan tentang pengabulan do'a. 
Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam bersabda : 
"Tidaklah seorang muslim berdo'a kepada Allah yang didalamnya tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturahmi, melainkan Allah akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga kemungkinan; (yaitu) dikabulkan segera do'anya itu, atau Dia akan menyimpan bagiannya diakhirat kelak, atau Dia akan menghindarkan darinya keburukan yang semisalnya." Maka para Sahabat pun berkata: "Kalau begitu kita memperbanyaknya" Beliau bersabda: "Allah lebih banyak (memberikan pahala)." [4] 
Nah itu dalilnya kawan, jadi doa kepada Allah tidak sia-sia sama sekali, bisa dilihar dari 3 point hadits tersebut tentang terkabulnya doa yakni.. 
  1. Segera Allah dikabulkan
  2. Allah menyimpannya diakhirat untuk dia 
  3. Allah akan menjauhkan kita dari keburukan yang semisal atau dari berbagai macam malapetaka.
Lalu bagaimana kalau do'a belum dikabulkan bertahun-tahun? ya kita wajib sabar. Kadang ada orang yang doanya baru dikabulkan ketika sudah tua atau menjelang akhir hayatnya. Contohnya Nabi Ibrohim yang istrinya mandul dan Nabi Dzakariya yang sudah tua namun belum juga dikaruniai anak. Lihatlah doa mereka dikabulkan diumur yang tua. Ini mengajarkan aku untuk jangan pernah lelah meminta kepada Allah dan jika belum dikabulkan maka tidak berburuk sangka kepada Allah. Tapi ingat, do'a nya yang tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturahmi ya sahabat ^^

bersambung yah... nanti kita bahas keutamaan dzikir dan lainnya... soalnya tuliannya masih panjaaaanggg banget.. ngga enak juga kalo kepanjangan, jadi dibuat perpoint aja yaaa..
semoga bermanfaat ^^ 
Ditulis oleh : Muthiara Maharani Azis 
Jumat,2 Januari 2015 
------------------------------------------------------------------------
[1] HR. Abu Dawud no. 1497, at-Tirmidzi no 3247, Ibnu Majah no. 3828. Lihat Shahiih Ibni Majah II/324
[2] HR. At-Tirmidzi no. 3548 dan al-Hakim I/493 dari 'Abdullah bin 'Umar
[3] HR Abu-Dawud np 1488, at-Tirmidzi np. 3556, Ibnu Majah no. 3865. Dan Ibnu Hajar mengemukakan bahwa sanad hadit tersebut jayyid. Lihat Shahiih at-Tirmidzi III/179 
[4] HR Ahmad III/18, al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 710, al-Hakim I/493 dari Abu Sa'di al-Khudri, disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahiih al-Adabil Mufrad no. 547.

2 komentar:

  1. jazakillahu khairan ukh sudah berbagi ilmunya dengan sharing di sini. semoga Allah membalas yg anti lakukan dan semoga bermanfaat bagi yang membacanya. aamiin. salam kenal ukh ^^

    BalasHapus
  2. Wa anti jazaakillah khayran ukh^^ Aamiin Allahumma Aamiin.. Salam kenal juga ukh Nurul ^^

    BalasHapus