Jumat, 16 Januari 2015

Dakwah bukan hanya ceramah, kita bisa dakwah dengan ini!!


Kajian : Langkah Praktis Mendakwahi Keluarga 
Ustadz : Zainal Abidin bin Syamsyuddin, Lc
Tempat :  Masjid Jabalurrahmah Gintung, Cirendeu-Ciputat.
Waktu : Rabu, 14 Januari 2015, 09.00-12.00 

Assalamu’alaykum sahabat.. Hari ini saya menghadiri kajian Ustadz Zainal Abidin bin Syamsuddin, Lc. Di Cirendeu-Ciputat dengan judul langkah praktis mendakwahi keluarga. Padahal udah janjian sama teman-teman mau kajian ustadz Firanda di Depok, tentang menyikapi harta, qadarullah saya akhirnya ikut yang ini karena tertarik dengan temanya yang kayanknya ‘gue banget’ hehehe kajian ini berlangsung di Masjid Jabalurrahmah Gintung, Cirendeu-Ciputat. Tidak terlalu jauh dari rumah.. lumayan ½ jam lah.. oke langsung ke isinya ajah ya..

Sebagai muqaddimahnya al-ustadz menjelaskan pentingnya dakwah, bahwa hidup dan matinya agama ada ditangan dakwah. Namun fenomena yang ada terlihat bahwa dakwah itu ramai, bersemangat tapi isinya menyesatkan atau membingungkan.. ada lagi ceramah yang diiringi hadroh dan marawis juga lawakan.
Dakwah butuh kaidah. Dakwah harus dengan lemah lembut, karena kalau tidak, artinya kita berdakwah dengan kasar maka akan membuat banyak orang benci dan malah lari dari dakwah. Banyak orang berpikiran bahwa dakwah itu adalah ceramah, tabligh, khutbah.. padahal itu hanya 5% nya saja dari dakwah.. jadi sebenarnya dakwah bukan hanya ceramah tapi bisa dengan cara yang lain.. nah nanti akan saya sebutkan dan semoga menginspirasi yah ^^
  1.  Dengan memberikan buku, misalnya tentang buku sifat shalat Nabi.
  2. Saat mendakwahi keluarga bisa dengan menempel peringatan didepan pintu karena pintu setiap hari dilewati kan.. atau ditempat yang sering terlihat. Misalnya “jagalah shalat” atau kalau kita punya sifat sombong bisa menulis didepan pintu kamar kita dengan tulisan yang gedeee “Jangan Sombong” jadi kita ingat bahwa kita ingin meredam hal itu, nanti kalau sudah terbiasa dan berhasil ganti dengan tulisan lain..
  3. Bawalah majalah ke Rumah Sakit misal majalah As-Sunnah atau majalah al-Furqon, karena orang dirumah sakit, yang sedang menunggu orang sakit biasanya suka bosan, sampe Koran bekas bungkusan kacang aja dibaca hehehehe kan enak tuh kalau kita datang bawa majalah, daripada dia bête bisa iseng-iseng dibaca, sukur-sukur bisa dapat hidayah dari situ :D
  4.  Misal diantara kita ada yang berkunjung ke penjara, coba dikasihkan buku saku sifat shalat Nabi, setidaknya mereka jadi tahu bagaimana wudhu dan shalat yang benar. Karena terkadang orang yang berada dijeruji penjara ingin taubat tapi tidak punya akses untuk menutut ilmu dan bagaimana caranya taubat, ya kan? Bisa jadiiii….. jadi pas kita kasihkan dia pasti senang sekali :D
  5. Nah kita pasti punya media social kan? Bisa Facebook, twitter, path, instagram, line, whatsapp, dll usahakan setiap hari ada 1 ayat atau 1 hadits yang kita tulis, yang lihat kan banyak bisa ratusan bahkan ribuan orang.. wah bisa seberapa banyak tuh pahala yang didapat? Apalagi sampai orang yang liat mengamalkan ayat atau hadits yang kita sampaikan :D jadi amal jariyyah.
  6. Bisa dengan membagi-bagikan hijab syari ke masyarakat terlebih yang kita lihat dia jarang atau tidak pernah memakai jilbab.. Ustadz Zainal cerita saat dakwah di kampungnya ustadz Abduh Tuasikal di Gunung Kidul kalau ngga salah nah disini ustadz Zainal kaget, yang datang sekitar 1000an orang dan rata-rata berjilbab besar semua. Kata ustadz Zainah, “wah ini mah jamaahnya kaya orang Jakarta ini, jilbabnya besar-besar semua..” terus kata ustadz Abduh “lah wong jilbabnya emang dari Jakarta sebagian, ini jilbab yang disumbangkan kepada kami untuk dibagikan di kampung ini” wah maa syaa Allah.. padahal dulu saya sempat baca bahwa kampunya ustadz Abduh ini banyak orang Kristen dan gencar kristenisasi dan banyak masih percaya animisme gitu-gitu deh.. ternyata sumbangan dari kita sangat bermanfaat ya teman-teman^^ yuk makanya jangan ragu untuk menyumbang.. bayangkan pahalanya terus mengalir untukmu selama kerudung itu dipakai untuk menutupi auratnya^^
  7. Lalu, kita bisa tuh mencetak buku sendiri. ya sejenis buku tulis sekolah tapi disisipi hadits-hadits, kan kadang-kadang buku-buku sekolah kan ada kata-kata mutiara atau peringatan jangan dekati narkoba tuh dibawah-bawahnya, nah kenapa ngga disisipi ayat-ayat atau hadits-hadits aja? Misal dengan hadits tholabul ‘ilmi fariydhotun ‘alaa kulli muslimin… kan tidak ada kata-kata motivasi paling baik dan paling indah selain Firman Allah dan perkataan Nabinya heheh cieee :p
  8. Usahakan selalu bawa buku saku kemana-mana untuk dibagi-bagikan. Misal kita mau kemanaaa gitu terus ngobrol sama orang, setelah ngobrol kasih aja itu bukunya.. bukunya misal tentang rumah tangga, sifat shalat nabi, tentang jilbab. Kan kata Rasulullah saling berbagi hadiahlah kalian niscaya kalian akan saling mencintai^^ jadi ini pernah dilakukan oleh seseorang dia selalu membawa buku saku untuk dibagikan ke orang yang ditemuinya, nah pas dia memberikan buku itu kebesokannya orang itu telpon dan minta rekomenasi beli buku dimana dan dia ingin membeli dan membaca buku hehe Alhamdulillah.. mungkin orang itu dapat hidayah melalui perantara si pemberi buku..
  9. Buat bulletin, isinya yang ringan-ringan aja.. misal adab makan, adab tidur, adab bertamu, adab salam pokoknya adab sehari-hari.. siapa tahu diamalkan oleh yang membaca dan menjawab keraguan orang yang masih ragu perihal hukum suatu kegiatan sehari-hari. Misal orang bingung menjawab salam dari non-muslim.. dll
  10. Kita bisa buat tulisan-tulisan dilembaran kertas kecil besarnya kira-kira 5x10cm berisi potongan hadits lalu dikasihkan permen terus kita bagikan deh ketetangga-tetangga sekeliling rumah kita. Hadits atau ayat yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, misal ayat tentang kewajiban berjilbab, perkataan para ulama, tentang adab makan minum, adab masuk kamar mandi, hadits tentang jangan marah maka bagimu surga dll pokoknya sesuatu yang diremehkan oleh masyarakat kita kasih dalilnya melalui sepucuk surat tersebut hehe kadangkan orang suka meremehkan makan sambil berdiri, minum berdiri, tidak memberi salam ketika masuk rumah orang dll nah kita sampaikan dalilnya, karena mungkin perbuatan mereka yang seperti itu karena ketidaktahuan mereka akan ilmunya terlebih dalilnya.. jadi bisa kita buat dan kita bagi-bagikan. Modalnya murah, tinggal beli permen ajah hehe. Nah nanti kita suruh kumpulin potongan-potongan surat itu, siapa yang menyimpannya dengan baik artinya tidak dibuang akan kita kasih hadiah, misal sudah sebulan terkumpul maka kita kasih hadiah, untuk yang perempuan kita kasih jilbab mungkin, yang laki-laki kita kasih kitab hehehe nah sambil kita memberikan sepucuk surat itu kan sambil kita berkunjung kerumah tetangga silaturahim, biar kita juga membaur dengan masyarakat sehingga dakwah kita mudah diterima asalkan kita tunjukan akhlak yang baik.. bisa juga kita kasihkan sepucuk surat beserta permen tadi pada para pedagang, misal saat kita habis beli pulsa, habis beli bakso habis beli apapun, kita kasih aja ke mereka, yang namanya dikasih sesuatu mau gak mau mereka pasti baca kan :D
  11. Nah mungkin banyak dari kita yang membuat kartu nama. Kan dibalik kartu nama itu kosong ya.. disisipi ayat atau hadits atau pesan-pesan ulama aja :D
  12. Nah kalau di Car Free Day orang Kristen gencar memberi symbol-simbol Kristen kita bisa aja kasih mereka nasi uduk terus dibungkusnya kita sisipi jadwal kajian atau bulletin yang sudah kita buat seperti pada poin no 9 heheh :D kan enak tuh dia kenyang, hati senang terus dia liat jadwal kajian eh siapa tau dia dateng :D
  13. Bisa sebarkan CD ceramah, CD kajian, misal lagi macet, kasih aja CD ke mobil atau motor disamping kita. Jadi teringat cerita yang saya dengar saat kajian siapa ya lupa, pokoknya ceritanya gini saat macet seorang bapak pengendara mobil bersebelahan dengan pengendara lainnya yang masih muda, anak muda ini menyetel music keras sekali di mobilnya, kemudian seorang bapak tadi memberikan CD kajian-kajian ceramah dan diterima oleh si pemuda tadi, tapi dibiarkan begitu saja di mobilnya sampai berbulan-bulan, nah suatu ketika si pemuda tadi mengantar ibunya kepasar dan dia menunggu dimobil, karena bosan mendengar music yang selalu didengarnya setiap hari dimobilnya itu kemudian dia iseng ingin mengetahui CD yang diberikan seorang bapak waktu itu, akhirnya dia stel CD kajian itu dan akhirnya mendapat hidayah dari situ.. biidznillah.. kita tidak pernah tahu kapan hidayah menyapa…
  14. Untuk mendakwahi keluarga kita bisa adakan arisan keluarga dengan memanggil ustadz, atau ta’lim keluarga, bisa silaturahmi bisa juga dengan membeli buku dan letakan buku ditempat yang sering jadikan tempat berkumpul sehingga kadang orang iseng membacanya, atau belikan radio dakwah sunnah, atau tv dakwah sunnah.. pokoknya jadikan rumah kita berisi syariat-syariat heheh bisa menempelkan peringatan-peringatan misal adab makan diruang makan dengan gambar yang menarik ya seperti hiasan untuk madding.. di kamar tidur, diruang tamu, diruang keluarga dan lain-lain..

Nah dari point itu semua sebenarnya kewajiban kita hanya menyampaikan saja, urusah hidayah itu sudah urusan Allah.. jadi teman-teman jangan patah semangat kalau kita sudah melakukan dakwah namun belum terlihat hasilnya.. atau mungkin ada diantara teman-teman yang mengadakan kajian sunnah didaerah teman-teman yang memang rata-rata penduduknya belum mengenal sunnah dan yang datang ke kajian antum sedikit, jangan menyerah.. karena tujuan dakwah adalah bukan pada banyaknya jamaah, persepsi itu salah. Nah ingat teman-teman, untuk orang yang kaya kita-kita yang notabennya masih thulab (penuntut) ilmu, lebih baik tidak usah dulu berpikir dakwah yang gede-gede misal tentang kesesatan syiah tapi yang kecil-kecil terluput. Yah mungkin maksud ustadznya biarlah tema-tema besar dan berat seperti syiah itu dibahas oleh ahlinya atau para asaatidz, kalau kita mah apah atuh hehe tapi kita bisa melakukan dakwah seperti yang disebutkan pada point diatas.. yang intinya mendekatkan manusia pada Allah..

Ingat sahabat, pahala dakwah didapat hanya sekadar menyampaikan dakwah (Quwaidud Dakwah Ilallah, Hammam Abdurahim Said/28)

Oh iya, ustadz Zainal banyak menyinggung dakwahnya umat kristiani, ini mungkin sebagai bahan renungan untuk kita yah teman, bahwa mereka pun gencar berdakwah dalam rangka kristenisasi. Jadi begini ceritanya:
Kita patut bertanya, kenapa orang Islam banyak masuk Kristen? Yah salah satu jawabannya adalah karena dakwah mereka itu telaten, ulet, sabar, pendeta-pendeta mereka banyak yang melakukan aksi nyata dan mau mendatangi daerah-daerah pedalaman yang jauh dari kota yang banyak resikonya misal bahaya sengatan serangga dll. Nah ustadz Zainal kan pernah dakwah di penjara untuk para napi selama 3 tahun, jadi kata beliau ada pendeta Kristen yang dakwah juga disana bahkan saat mereka lebih gencar, mereka bisa datang dua minggu sekali atau seminggu sekali untuk berdakwah sedangkan da’I islam datang 1 bulan sekali. Dan mereka memiliki advokasi yang lebih bagus, mereka menawarkan kebebasan kepada para napi misal kalau anda masuk Kristen hukuman anda yang seharusnya 20 tahun jadi 10 tahun, yang seharusnya hukuman mati jadi seumur hidup. Nah kalau begitu orang-orang di penjara kan pada tergiur. Nah PR kita nih, bagaimana menyikapi dan menanganinya??

Teman-teman yang dimuliakan Allah, kita tidak bisa baik sendiri, kadang kejahatan merajalela itu karena diamnya orang-orang baik, karena orang baik tidak memperbaiki. Maka dakwah sekecil apapun yang kamu lakukan dalam rangka perbaikan dan sesuai dengan kaidah-kaidah syari, in syaa Allah kamu termasuk orang-orang yang melakukan perbaikan, kalau kata ustadz Firanda sih jangan remehkan kecilnya peran kita asal diniatkan untuk mendapat ridho Allah maka pahalanya disisi Allah bisa sangat besar.. dalam berdakwah hendaknya kita telaten, sabar dan penuh kelembutan juga jangan lupa harus persuasive, dialogis dan argumentative.. hendaknya kita megerahkan cara-cara dakwah yang bijaksana, tidak gampang reaksi dan menimbulkan kontroversi, tidak kasar, jadi jangan sampai Islam tertuduh akibat sebagian oknum islam yang emosional sehingga malah menjauh dari islam dan menjadi phobiaislam.. apalagi dalam mendakwahi orang awam, biasanya orang awam itu (maaf) kolot, kekeuh (tetap pada pendirian), ga mau belajar dan akhirnya jadi fanatic. Misal berpegang teguh pada budaya nene moyang.. ini kata pak ustadznya lho bukan kata aku hehehe

Masuk sesi pertanyaan:
  1.  Bagaimana menyikapi orang yang meminta dana mauled atau acara-acara bid’ah? Ya bilang saja dengan lemah lembut, dengan sopan.. misal : Pak maaf, acara inikan tidak dicontohkan Nabi, yah kalau untuk acara yang lain misal kerja bakti atau apa in syaa Allah saya siap bantu..
  2. Pak ustadz saya memberikan jilbab besar ketetangga saya, tapi Cuma dipakai untuk kewarung saja beli sayur. Bagaimana ya pak ustadz apa saya dapat pahala? Ya gak apa-apa jilbabnya dipakai mau kepasar aja atau keluar aja, yang penting targetnya itu dia mulai terbiasa pakai jilabab besar jadi ngga menganggap aneh jilbab besar. Apa-apa yang tidak bisa diraih semua maka jangan ditinggalakan semua. Kita sudah mendapat pahala dari upaya kita.
  3. Bagaimana mendakwahi orang tua yang jauh dari agama, sedangkan dia sudah tua dan tidak lagi berminat membaca jika saya belikan buku-buku dan tidak mau belajar agama? Terus tunjukan dengan akhlakul karimah, lalu tetap pergaulilah mereka didunia ini dengan pergaulan yang baik, minta bantuan kepada orang yang disegani oleh orang tua kita untuk mengajaknya ta’lim atau menasihatinya dan yang terpenting adalah doakan orang tua kita selalu lalu jangan mudah terpancing emosi..
  4. Saya mahasiswa disebuah universitas negeri, bersama teman saya ingin menegakkan dakwah sunnah tapi kadang terhambat dengan penampilan kami yang nyunnah, jadi orang-orang terlebih mahasiswa baru sudah takut duluan. Dakwah yang seperti apa kira-kira ya pak ustadz? Di kampus saya tarbiyahnya kuat sekali sehingga susah memasukan ustadz-ustadz sunnah kesana? Ya membaur dulu, kalau diundang kekajian-kajian mereka tunjukan akhlak yang baik kemereka jadi tidak terkesan ekslusif, ikut rohisnya atau BEM, bisa juga adakan kajian misal ustadz mereka 3 ustadz kita 1..
  5. Saya punya teman dia baru taubat dan mengikuti aswaja tapi akhirnya saya ajak kajian dan dia membeli buku-buku salaf dan radio rodja. Tapi setelah itu dia katanya tidak bisa mnegaji lagi karena orang tuanya khawatir. Sampai dia menjual kembali buku-buku dan radionya. Saya berfikir mungkin “fitnah yang dituduhkan rodja” telah sampai kepadanya. Bagaimana saya menyikapinya dan mengajaknya kajian lagi? Kalau teman, saat panas biarkan dulu nanti kalau sudah adem-an dekati dia lalu tanyakan baik-baik dengan lemah lembut, kemudian patahkan syubhat-syubhat itu satu-satu.
  6. Didaerah saya tidak pernah ada kajian sunnah dan banyak yang melakukan bid’ah. Bagaimana saya berdakwah? Saya akhwat berusia 20 tahun dan tidak ada teman berdakwa disini karena saya salaf sendiri. bagaimana menegakan dakwah sunnah disini? Sedangkan pakaian saya sudah nyunnah, takutnya orang lain yang belum paham takut kepada saya? Ya nikah.. (wkwkw) jangan takut dengan pakaian, kalau gaya gaul kita bagus ya gampang, tegur sapa, dimasji ngomong membaur pokoknya awalnya pendekatan dan akhlak yang baik..
  7. Didaerah saya remaja islamnya bersemangat dalam hal-hal bid’ah misal maulidan dll lalu ada bebrapa remaja yang berpengaruh (misal dia ketua pengajian) tapi punya budaya menginap bareng pacarnya dipantai/puncak. Padahal mereka itu anak-anak ustadz/tokoh masyarakat dan mereka kuliah di universitas islam. Bagaimana saya menyikapi mereka? Haruskah saya laporkan keorangtuanya? Yah inilah telah terjadi degradasi. Ada cerita nyata di Kristen adanya gerakan gerham (gerakan hamilisasi) jadi foto seorang wanita dililinkan/didukunkan hingga akhirnya lengket dengan pacarnya yang Kristen lalu dihamili dan nikah akhirnya masuk Kristen. Yah banyak da’I dakwah tapi tidak bisa atau tidak kena pada keluarganya. Ada kisah di Mesir da’I anti jilbab akhirnya istrinya diselingkuhi kemudian anaknya dihamili akhirnya dai tersebut tidak pernah ceramah lagi.

Yah sekian yah teman-teman, maaf kalau ada tulisan yang kurang berkenan dan tidak sempurna, semua karena keterbatasan saya mencatat ilmu yang keluar dari lisan al-ustadz tulisan ini hasil kajian bersama ustadz Zainal dengan banyak pengembangan makna dari saya. Banyak juga penambahan tulisan dari saya, jadi ini bukan murni isi kajian. Saya mencatat point kajian dan saya kembangkan ditulisan ini..

Semoga yang sedikit ini bermanfaat..
Dari aku yang mencintaimu karena Allah..
Muthiara Maharani Azis
1/16/2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar