Bismillah,,
Hai, halo semua.. kali ini saya
mau posting sesuatu yang sudah lama jadi pemikiran saya. Tentang hamil di luar
nikah.. hal ini ngga akan ada habisnya buat dibahas.. kenapa? Karena jumlah
remaja yang hamil diluar nikahpun semakin banyak. Yah contoh kasus di daerah
saya sendiri. Sawangan.
didaerahku banyak remaja yang hamil diluar nikah.. hati ini sedih banget saat mendengar akan ada yang menikah akibat hamil duluan :( kenapa bisa terjadi? kenapa semudah itu? :(
tinggal nunggu
diturunin azab aja kayaknya Sawangan. Tapi.. jangan sampai ya Allah..
Yah dari kasus-kasus itu,
diam-diam saya mengamati.. apa sih yang menyebabkan hal ini semakin menjamur?
Selidik punya selidik, sayapun
menyimpulkan beberapa point..
- Mereka tidak punya landasan agama yang kuat (aqidah) ya kalau ini saya paham, mereka aja rata-rata tidak berkerudung. Dan Ini merupakan penyebab paling dominan. Karena kalau mereka aqidahnya bagus maka semua akan bagus kan? mereka akan menjadi wanita shalihah dan tidak akan melakukan perbuatan sekeji itu.
- Pengaruh sinetron/film/video clip yang mengajarkan mereka hidup ala barat. Bebas, jauh dari agama.. ngajarin pa-ca-ran.
- Sehingga mereka berpacaran dan inilah puncaknya… semua kasus hamil diluar nikah yang udah terjadi didaerah saya itu yang saya amati, semua adalah gara-gara pacaran! atau bahasa kasarnya adalah “dihamilin pacarnya!”
- Orang tua yang selalu kecolongan. Kecolongan? Iya karena anaknya pinter bohong. Maka dengan ini orang tua harus cerdas. Himbauan untuk orang tua udah saya bahas di salah satu tulisan saya. bisa buka ini Hamil di Luar Nikah dan Himbauan Untuk Orang Tua
- Nah ini yang saya mau bahas nih, kenapa kasus ini semakin subur aja.. yaitu : sikap dan penanganan keluarga dan masyarakat yang salah! Ini akan saya perinci lagi pembahasannya..
Kenapa saya bilang sikap keluarga
dan masyarakat yang salah?
Ya jadi gini, saat si korban (re:
yang dihamilin pacarnya) pada akhirnya bilang sama orang tuanya bahwa dia telah
hamil, respon orang tua manapun akan sangat marah, malu dan menangis tentunya.
Ini fitrah manusia, siapa coba yang ngga malu kalo tau anaknya udah berhubungan
suami istri padahal masih kecil? Mereka akan berpikir “apa kata orang? Gue akan
di cap orang tua yang gak becus ngurus anak. Ngga bener ngedidik anak. Gue,
gagal mendidik anak.” Dan lain-lain bukan hanya itu yang ada dipikiran mereka.
Mereka akan marah besar? Tentu.
Bahkan marahnya adalah semarah-marahnya yang kamu pun belum pernah melihat dia
semarah itu sebelumnya.. bahkan ada beberapa yang anaknya sampai dipukuli atau
dihukum fisik. Ini wajar banget. Kamupun kalau jadi orang tua nanti pasti akan
sangat malu punya anak yang bandel dan ketika semua orang tahu anakmu itu sudah
dihamili/menghamili pacarnya artinya semua orang tahu bahwa anakmu pernah
melakukan hubungan intim sama pacarnya sampai hamil, siapa yang ngga malu? Kamu
seharusnya mikir ini sebelum semua terjadi! Kamu itu harapan mereka.. mereka
rela banting tulang cari uang buat kamu sekolah, mereka rela panas-panasan dan
begadang demi kamu agar kamu kelak sukses dan tidak susah seperti mereka tidak
dipandang rendah oleh orang karena kamu orang berpendidikan dan berilmu, agar
kelak kamu dihormati orang, Mereka hanya tidak mau kamu dihina orang kalau kamu
bodoh.. agar kelak kamu bisa menolongnya di yaumil akhir. Dari kecil kamu
disayang dan semua kebutuhanmu dipenuhi agar kelak kau bisa membanggakannya,
tapi apa balasanmu? Saat kamu cerita bahwa kamu telah dihamili/menghamili,
harapan itu seketika hancur bersamaan dengan hancurnya perasaan dan hati
mereka.
Orang tua malu, kecewa, marah,
bahkan sampai main fisik karena kemarahannya. Namun, semarah-marahnya orang tua
dia tidak akan tega melihat anaknya seperti itu. Dan disinilah letak
kesalahannya.
Langkah yang paling sering
dilakukan disini adalah menikahkan pihak yang dihamili dengan yang menghamili.
Inilah salah satu kesalahan terbesar yang juga menjadi factor semakin
mejamurnya kasus ini. seakan-akan tidak ada jalan lain selain dinikahkan, semua
pasti dinikahkan. alasan dinikahkan yakni untuk menanggung malu kedua
belahpihak keluarga, dan biasanya pernikahannya ini buru-buru dan tertutup. Ada
yang akadnya malam, ada yang akadnya di KUA.
Tau gak kenapa jalan ini salah?
Sebelum meninjaunya dari kacamata syariat, saya akan meninjaunya dari pendapat
saya sendiri.
Hal ini salah karena tidak akan
menimbulkan efek jera pada pelaku yang dihamili/menghamili dan menimbukan
semakin banyak kasus ini terulang. karena mereka akan berpikir “ah hamil
diomelin juga paling bentar paling seminggu atau dua mingguan keluarga marah,
nanti juga pasti buru-buru dinikahin buat nutupin aib dan sebelum kandungan ini
semakin gede, nanti juga orang tua luluh liat anak gue lahir, gak mungkin marah
sampe lama, yaelah semarah-marahnya orang tua” begitulah pikiran mereka. Mereka
melihat dari kasus-kasus yang sudah terjadi yang diakhiri dengan pernikahan.
Mereka berpikir:
Gue hamil -> pas kasih tau gue
hamil orang tua pasti marah besar -> orang tua marah paling seminggu-2minggu
-> gue dinikahin buru-buru buat nutupin aib keluarga -> gue nikah ->
semua orang bahagia -> mereka dateng dan mendoakan gue -> gue seneng dipesta
pernikahan gue dan semua yang dateng juga seneng -> masalah selesai ->
semua orang biasa aja setelah gue nikah.
Itu yang terjadi di masyarakat
daerah saya, penanganan yang tidak tepat
dan menimbulkan semakin berjamurnya kasus ini. semakin menjamur karena para
remajanya akan berpikir seperti itu ketika dia terjerat kasus tersebut karena
memang hal itu yang pasti dilakukan oleh keluarga yang anaknya hamil diluar
nikah. Sudah tradisi!
Salahnya kita, sebagai
masyarakat, kita turut bahagia dalam pernikahan mereka. Kita memberi selamat
dengan sangat manis. Selamat untuk apa? Menurut saya itu sama aja kaya meridhoi
perbuatan mereka. Mereka hamil diluar nikah dan kita kasih selamat. Iya saya
paham, selamat disini sebagai simbolisasi aja karena mereka menikah dan sedang
berbahagia. Itu emang wajib banget buat turut bahagia dalam pernikahan
seseorang. Tapiii, ini based my opinion yaaa saya pribadi bahagia liat temen
nikah, tapi saya gak suka melihat penyebab pernikahan mereka (bagi yang hamil
duluan). Jadi bukan salah nikah mudanya, yang salah adalah penyebab
pernikahannya. Kadang agak gimana gitu buat menghadiri pernikahan yang
penyebabnya adalah karena hamil duluan, karna saya mikir saya berarti ikut
memberi selamat, meridhoi dan turut bahagia atas apa yang mereka telah perbuat
yakni hubungan suami istri diluar nikah dan menghasilkan anak. Saya benci
perbuatan itu, kenapa? Karena Allah juga membencinya. Saya benci perbuatannya ya bukan benci orangnya. Kalau dengan orangnya saya pasti akan tetap bermuamalah dengan baik dengan mereka.
Dan setelah resepsi pernikahan
selesai, semua kembali normal. Seakan masalah selesai, masyarakat juga menganggap
semua selesai. Mereka diterima lagi dimasyarakat seakan tidak terjadi apa-apa.
Rasa malu telah hilang. Seakan hal tersebut telah hilang ditelan bumi.
Mereka diterima lagi
dimasyarakat? Ini bagus tapi akan membuat kasus ini kembali menjamur karena tidak
ada efek jera sama sekali disini.
Paham ya maksud saya? Ya saya
ingin mengajak untuk sama-sama berpikir aja bahwa tindakan yang dilakukan untuk
kasus tersebut belum tepat dan justru bakal menimbulkan semakin menjamurnya
kasus tersebut.
Saya sediri merasakan bahwa,
mendengar berita si fulanah atau fulanah lain yang telah dihamili dan akan
segera menikah rasanya sudah mulai biasa karena saking biasanya disini. Dan
seakan semua masalah selesai ketika mereka dinikahkan dan akan timbul kasus
baru. Ya Allah..semudah dan sehina itukah arti pernikahan??
Satu hal yang perlu kau
pikirkan.. bahwa pernikahanmu mungkin menyelesaikan masalahmu dengan keluarga
dan masyarakat tapi tidak dengan Allah, pernikahanmu tidak menghapus dosa zina
yang telah kau lakukan, kecuali engkau bertaubat dengan taubat yang
sebenar-benarnya.
segeralah bertaubat kepada Allah dan mintalah ampunan-Nya..
Jika kau butuh aku, aku disini..
Oke itu based on my opinion
yaaa.. sekarang kita tinjau dari kacamata syariat akan saya tulis di part 2 in syaa
Allah..
Ditulis
Sabtu, 18 Oktober 2014
23.30-01.08
Muthiara Maharani Azis
nice share gan , sungguh ironis jaman sekarang
BalasHapusSouvenir Wedding Kediri